Jumat, 07 April 2017

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN YAYASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sistem informasi Manajemen (SIM) atau (bahasa Inggris: Management Information System, MIS) yaitu serangkaian sub system informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen, karena dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan tepat terhadap dinamika pasar yang ada.
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.

1.2    Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka  rumusan masalah makalah ini yaitu
1.    Bagaimana memahami Sistem Informasi Manajemen ?
2.    Bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen di Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan YBWSA ?
3.    Perbaikan apa yang dapat dilakukan pada Sistem Informasi Manajemen di Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan YBWSA ?

1.3  Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang Sistem Informasi Manajemen, penerapan Sistem Informasi Manajemen di Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan YBWSA dan perbaikan yang dapat dilakukan agar Sistem Informasi Manajemen yang ada bisa berfungsi secara optimal dan memberi benefit dalam penerapan kegiatan kerja sehari-hari.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengetian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan. SIM berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data, accounting dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision support systems (DSS), fungsi system ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) member gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi. Sebuah peran baru yang penting lagi bagi system informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi system informasi di dalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
1.    SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2.    SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3.    SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

2.2  SIM dalam Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan YBWSA
Di era ini perkembangan teknologi tidak lagi menjadi suatu pembicaraan yang baru. Bagi mereka yang tidak bisa mencicipi teknologi, mereka tidak hanya dianggap ketinggalan zaman tetapi juga harus merasa rugi atas meningkatnya kekayaan ilmu dibidang sains ini. Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga diimbangi dengan merambahnya sistem informasi ke hampir semua lapisan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kesempurnaan yang lebih kepada kehidupan manusia.
Dewasa ini begitu banyak muncul perusahan – perusahaan yang menawarkan produk dan jasa bagi konsumen, akan tetapi dengan begitu banyak nya perusahaan ini membuat kompetisi di industri ini juga semakin ketat. Sebuah perusahaan membutuhkan hal hal tambahan lain berguna untuk menunjang kinerja produktivitas perusahaannya. Sistem informasi dianggap suatu hal yang menempati posisi terpenting sebagai faktor penunjang atau pendukung produktivitas dan efisiensi perusahaan guna meningkatkan competitive advantages berdasarkan competitive priorities seperti quality, cost, delivery, dan flexibility.
Dengan adanya sistem informasi manajemen ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara akurat dan cepat sehingga produktivitas kinerja di perusahaan lebih meningkat.
Sistem informasi merupakan ilmu yang sangat luas jangkauan nya sehingga mampu meningkatkan kinerja di bagian operasi, sdm, pemasaran dan keuangan. Salah satu contoh Badan Usaha yang menerapkan Sistem Informasi Manajemen adalah Yayasan Badan Wakaf  Sultan Agung yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan. Salah satu bidang yang memiliki peran sangat penting adalah Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung.
Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Yayasan Badan wakaf Sultan Agung adalah bidang yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pembangunan (gedung beserta infrastrukturnya), Pengadaan (proyek maupun non proyek) dan Pemeliharaan (pekerjaan sipil, mekanikal, elektrikal). Bidang Pembangunan adalah satu diantara Bidang lain di YBWSA yang sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen, tetapi dalam perjalanannya Sistem tersebut dirasa kurang optimal karena semakin kompleksnya permasalahan yang harus dihadapi dan semakin banyaknya lingkup pekerjaan yang harus diselesaikan dalam satu waktu tertentu.
Hal-hal yang membuat Sistem Informasi Manajemen yang sudah ada menjadi kurang Efektif adalah :
a.         Bagian Pembangunan
Semakin banyak gedung yang harus dibangun dalam satu waktu mengkibatkan sistem pengawasan kualitas pekerjaan yang ada di lapangan harus diperbaiki selain itu juga sistem pengecekan kualitas dan jumlah kedatangan material dengan semakin banyaknya variasi jenis material yang ada dalam satu gedung perlu dikelompokkan dan dilakukan pendataan.
b.         Bagian Pengadaan
Bagian pengadaan adalah bagian dengan kompleksitas pekerjaan yang paling tinggi dikarenakan bagian ini menangani pengadaan Proyek dan Non Proyek, masalah yang sering terjadi adalah terjadi selisih jumlah antara yang dipesan dengan yang datang, tidak adanya dokumen harga barang, sering terjadi keterlambatan pembayaran dikarenakan tidak adanya dokumen berita acara pengecekan barang.



c.         Bagian Pemeliharaan
Semakin banyak pembangunan yang terjadi dan semakin banyak jumlah alat/barang yang diadakan tentunya membuat tugas bagian pemeliharaan semakin banyak. Permasalahan yang sering tejadi adalah tidak adanya data yang pasti jumlah inventaris yang harus dilakukan pemeliharaan dan tidak ada catatan tentang jadwal pemeliharaan suatu bangunan dan alat.

2.3  Perbaikan dan Penyempurnaan SIM di Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan YBWSA
Sistem Informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dasar untuk dapat digunakan oleh para kepala bagian untuk diproses sebagai informasi. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Secara garis besar Sistem Operasi yang harus diperbaiki di Bidang Pembangunan YBWSA dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
a.         Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis.
Bagian Pengadaan dalam melakukan transaksi belum didukung oleh perangkat sistem komputer yang memadai untuk melakukan input transaksi. Sebagai dasar melakukan transaksi adalah adanya permintaan, (berupa surat pengajuan jika barang berupa non proyek dan berupa Bill of Quantity jika barang tersebut berupa barang proyek) kemudian dilakukan pengecekan anggaran yang ada apakah cukup untuk melakukan pembelian atau tidak.
Pada Bagian Pengadaan diperlukan sebuah sistem pencatatan transaksi berupa jumlah barang, harga barang, jadwal kedatangan dan cara pembayaran. Setelah data tersebut diinput kemuadian diproses menjadi sebuah informasi untuk kemudian diteruskan ke unit yang ada di lapangan dan ke bagian yang bertanggung jawab untuk mengurus sistem pembayaran. Semua data transaksi akan tersimpan didalam file server agar bisa diakses langsung oleh Ketua Bidang sebagai pengawas kegiatan operasional dan bisa dipantau langsung oleh Ketua Umum Yayasan
b.         Enterprise Collaboration System (ECS)
Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan YBWSA telah membanguna jaringan komunikasi dengan user (RSI Sultan Agung dan UNISSULA), pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Komunikasi yang ada berupa penyampaian informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas bidang dalam melaksanakan pekerjaannya dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, menggunakan videoconference, menggunakan layanan pesan instan berupa BBM, WA, Line dan lain-lain untuk menyampaikan informasi secara real time.
System ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar bidang yang satu dengan yang lainnya, antar staff lapangan dengan staff yang ada di kantor akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
Kedepannya Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan juga harus menerapkan sistem informasi online yang dapat diakses oleh Pembina Yayasan, Pengurus Yayasan dan orang-orang yang diberi ijin untuk dapat memantau langsung kegiatan yang dilakukan oleh pembangunan terkait progress kemajuan proyek, anggaran yang sudah terserap dan rencana pekerjaan yang akan dilakukan. Sistem Informasi online ini terbagi atas tiga menu yaitu :
1)        Menu pertama adalah log in account untuk para pihak yang diberikan otoritas untuk melihat informasi yang ada di Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan.
2)        Menu yang kedua adalah Pilihan informasi apa yang ingin diakses dan ingin diketahui berikut juga bisa memberikan komentar berupa saran dan masukan  yang ingin disampaikan.
3)        Menu ketiga adalah help features yakni cara Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan  untuk berkomunkasi dengan pihat yang mangakses informasi online tersebut melalui email dan telepon bebas pulsa.
c.         Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi Sistem Informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para Ketua Bidang dan Ketua Bagian. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level Ketua bidangn dan Ketua Bagian adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.
d.        Management Information System (MIS)
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para ketua bidang dan ketua bagian . Contohnya kepada ketua bidang yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang kemajuan progress pelaksanaan di lapangan, jumlah kedatangan material dan sekaligus mengevaluasi hasil pekerjaan yang dibuat oleh masing-masing staf Bidang Pembangunan.
e.         Decision Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang ketua bidang dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang Ketua Bidang dapat menggunakan DSS untuk menentukan bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di lapangan yang bisa menjadi lintasan kritis suatu proyek sehingga bisa menyebabkan terhambatnya kemajuan progress pekerjaan. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi Ketua Bidang secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya.
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System) yang digunakan oleh Bidang Pembangunan untuk mendukung keseluruhan kegiatan akan bisa terlihat pada masing-masing bagian yaitu :
1)        Melakukan rekap transaksi pengadaan
2)        Mengirim informasi transaksi material ke saff di lapangan
3)        Melacak persediaan
4)        Memberikan informasi kedatangan barang
5)        Memberikan informasi item pekerjaan di lapangan
6)        Memberikan informasi kemajuan progress pekerjaan
7)        Mengevaluasi progress pekerjaan berdasar jadwal pelaksanaan
8)        Membuat jadwal kedatangan material
9)        Membuat jadwal pembayaran material
10)    Membayar gaji karyawan
11)    Membuat jadwal perawatan berkala
12)    Mengevaluasi kinerja masing-masing staff



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para Ketua Bidang dan Ketua Bagian. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesukesan penerapan sistem informasi, antara lain adanya dukungan dari Ketua Umum, Ketua Bidang, keterlibatan end user (pemakai akhir), penggunaan kebutuhan perusahaan yang jelas, perencanaan yang matang, dan harapan perusahaan yang nyata. Sementara alasan kegagalan penerapan sistem informasi antara lain karena kurangnya dukungan Ketua Umum, Ketua Bidang dan input dari end-user, pernyataan kebutuhan dan spesifikasi yang tidak lengkap dan selalu berubah-ubah, serta inkompetensi secara teknologi.



DAFTAR PUSTAKA

Ariefiani R. 2010. Faktor penentu kesuksesan dan kegagalan pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan. http://rizma.blogstudent. mb.ipb.ac.id.
Gunton. 1993. A Dictionary of Information System & Computer Science. McGraw-Hill: New York.
Kudang B. Seminar dan Solahudin, MS. 2010. Pemahaman Teknologi Informasi dan Sistem Informasi. FATETA. IPB : Bogor
Leitch, R. A. 2004. The Chiropractic Theories: A Textbook of Scientific Research. Lippincott Williams and Wilkins: New Jersey.
O’Brien & Marakas. 2011. Management Information System Tenth Edition. c.Graw- Hill Companies: New York.

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Kamis, 06 April 2017

EVOLUSI TELEPON GENGGAM YANG DI KELOMPOKAN BERDASARKAN TAHUNNYA :

1983 : Ponsel Komersial Pertama Dirilis
Ponsel komersial pertama yang diluncurkan ke pasaran adalah Motorola DynaTAC 8000x. Bodinya besar dan berat. Akibatnya, dijamin tangan bakal pegal-pegal setelah menggunakan ponsel ini. Ponsel ini tak punya fitur lain selain melakukan dan menerima panggilan. Maklum, jaringan seluler yang tersedia kala itu hanya Advanced Mobile Phone System (AMPS) atau dikenal dengan sebutan 1G. Selain itu, ponsel ini hanya mampu bertahan selama satu jam saja untuk masa talktime dan delapan jam untuk masa standby. Toh, di masanya, kehadiran ponsel ini adalah sesuatu yang revolusioner. Di masanya ponsel ini dijual dengan harga selangit. Itu sebabnya, kala itu pemilik ponsel adalah orang – orang yang kelebihan duit.

1989 : Bentuk Ponsel Mulai Mengecil
Pada tahun ini Motorola merilis ponsel MicroTAC 9800x. Ponsel ini lebih ringan dan lebih kecil dibanding ponsel seri Motorola DynaTAC maupun ponsel jenis lainnya. Bentuknya yang seperti itu membuat ponsel ini nyaman digunakan. Tetap saja, ponsel ini tak bisa dibeli banyak orang. Ponsel jenis ini harga resminya sekitar 11 juta rupiah dan di pasar gelap dilego sekitar 19 juta rupiah. Sekedar informasi, lewat MicroTAC 9800X ini Motorola memperkenalkan konsep ponsel berbentuk flip.
 1993 : Smartphone Pertama Diperkenalkan
IBM memperkenalkan ponsel cerdas yang diberi nama Simon. Namun, produk ini baru dilempar ke pasaran satu tahun kemudian. Selain berfungsi sebagai ponsel, Simon memiliki fitur kalender, buku alamat, world clock, kalkulator, notepad, e-mail serta game. Smartphone ini juga telah didukung oleh layar touch screen. Simon diluncurkan ke pasaran pada 1994 oleh BellSouth.
1996 : Ponsel Dilengkapi Layar Display
Motorola merilis StarTAC, ponsel pertama yang berdesain clamshell sekaligus ponsel pertama yang menggunakan layar display. Ponsel ini juga menyandang gelar sebagai ponsel pertama di dunia dengan fitur getar. Motorola StarTAC amat digemari di zamannya.
1999 : Internet di Ponsel
Ponsel perlahan-lahan mulai meninggalkan fungsi khitahnya. Teknologi second generation network atau 2G memungkinkan ponsel dilengkapi fitur mengirim dan menerima pesan. Seiring booming internet dan jaringan komunikasi yang makin maju, Nokia merilis ponsel Nokia 7110 yang dilengkapi fitur WAP mobile web surfing. Aplikasi ini berfungsi untuk mengakses dunia maya via internet.
2000a : Selamat Tinggal Antena Internal
Hadir tanpa antena internal di tubuhnya membuat Nokia 3210 menjadi ponsel paling inovatif di zamannya. Namun terobosan yang paling dahsyat dari ponsel ini, menjadikan ponsel dari sebuah alat yang hanya dimiliki oleh kaum berduit menjadi sebuah perangkat untuk berkomunikasi yang praktis dan bisa dimiliki siapa saja. Sekadar catatan, sejak dirilis 10 tahun lalu, Nokia 3210 telah terjual mencapai 150 juta unit lebih. Ini membuat ponsel ini sebagai ponsel paling laku di dunia.
2000b : Fitur Musik di Ponsel
Lewat Samsung SCH-M105, pengguna ponsel bisa mendengarkan musik dengan format MP3. Terobosan ini menjadi cikal bakal kehadiran ponsel-ponsel musik.
2001 : Ponsel Kamera Diperkenalkan
Teknologi ponsel terus berkembang. Pada 1997, Philippe Kahn sukses membuat ponsel yang dilengkapi kamera. Namun, ponsel kamera pertama yang dijual di pasaran adalah J-SH04 buatan Sharp Corporation yang dirilis di Jepang pada November 2000. Kamera ponsel terus berkembang. Bahkan kini ada beberapa ponsel yang kualitasnya menyamai kamera profesional.
2002 : Era BlackBerry Dimulai
Research In Motion menciptakan sebuah peranti yang dinamakan BlackBerry. Peranti ini awalnya adalah pager dua arah. Baru kemudian pada 2002, RIM merilis ponsel cerdas BlackBerry 5810 yang merupakan cikal bakal ponsel BlackBerry yang dikenal seperti sekarang.
2004 : Desain Indah
Di saat dunia ponsel mengalami stagnansi dalam hal desain, Motorola menggebrak dengan ponsel RAZR V3. Ponsel ini punya desain segi empat yang super tipis. Keindahan Motorola RAZR V3 membuat ponsel ini terlego dalam jumlah banyak. Kehadiran ponsel ini juga memicu banyak vendor ponsel untuk membuat ponsel dengan desain indah.
2006 : Ponsel Dilengkapi WiFi
Samsung SGH-P200 adalah ponsel pertama yang dilengkapi fasilitas WiFi (WLAN). Konektivitas nirkabel ini memungkinkan ponsel mampu mengakses jaringan internet di area-area “hotspot”, tanpa potongan pulsa. Berbeda dengan koneksi via GPRS/3G, yang dibebani tarif.
2007 : Revolusi iPhone
iPhone yang pertama memperkenalkan ponsel dengan 100 persen layar sentuh, tanpa disertai sama sekali oleh tuts kibor atau pun pen stylus. iPhone dapat dikatakan mewakili produk yang futuristik dan konsisten terhadap filosofi Apple, yaitu simpel dan elegan. Desain dan berbagai fitur multimedia yang menarik membuat banyak vendor kemudian mengadopsi ponsel ini.
 2008 : Hadirnya Ponsel Android
HTC Dream adalah ponsel Android pertama yang dirilis ke pasaran. Ponsel ini menggunakan sistem operasional Android yang dikembangkan oleh Google. Sistem operasi ini digadang-gadang menyamai kemampuan komputer desktop.
Jumlah produksi yang makin massal dan kemampuan teknologi yang lebih canggih, membuat banyak analis meramalkan cepat atau lambat bakal menggeser keberadaan smartphone popular macam BlackBerry serta iPhone.

2009 : Layar Definisi Tinggi

Tahun lalu, dunia ponsel diramaikan oleh ponsel dengan layar berdefinisi tinggi. Salah satu pelopornya adalah Samsung i8910 atau disebut Samsung Omnia. Layar ponsel ini dilengkapi teknologi AMOLED, memastikan tampilan layar benar-benar tajam dan cerah. Layar ini juga berfungsi sebagai peranti input karena sudah mendukung teknologi touch screen.

SEJARAH PERKEMBANGAN JARINGAN 0G,1G, 2G, 3G HINGGA 4G


JARINGAN 0G
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang berganti nama menjadi Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II.
Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil. 

Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini. Generasi 0 (0-G) pun diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada tahun 1960-an.

JARINGAN 1G
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya.
Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.

JARINGAN 2G
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS.
Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efekradiasi yang membayakan pengguna.

JARINGAN 3G
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile

JARINGAN 4G
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing,online game, dan lain-lain.

Sumber :
http://id.wikipedia.org

http://www.google.com/image

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN YAYASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Sistem informasi Manajemen (SIM) atau (bahasa Inggris: Management Information System , MIS...